Libur Telah Tiba...

23 Desember 2012
Liburan. Saatnya berkhidmat pada suami. Meski ummi tidak berhasil membujuk abi untuk menikmati suasana liburan bertiga – ummi, abi, di- malahan ummi yang kepincut ingin mudik juga ke Sragen, menjenguk orang tua kami yang sudah sepuh. Selagi masih ada orang tua, selagi anak masih satu, belum terlalu repot dibawa-bawa, gitu logika ummi. Meski liburan di kampung kelahiran adalah – harus melalui perjalanan yang melelahkan, berangkat sore, nyampe paginya, menguras kantong tentunya, karena saudara kami banyak, banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan selama liburan harus dipending, kurang bisa menikmati privasi keluarga, hari libur tidak terlalu lama dsb- sehingga tidak sedikit yang memilih untuk tetap mukim di NF. Menikmati hari-hari bersama suami dan buah hati, memasak sendiri untuk mereka, mungkin mencuci, menyetrika baju dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Itu yang terbayang di benak ummi jika kami pilih liburan di NF. Menjadi istri dan ibu rumah tangga seminggu. Impian ummi.
Akhirnya kami ambil jalan fifty-fifty, walopun gak full separo-separo. Jadi hari Rabu-Sabtu kami liburan di rumah orang tua, hari Ahad, Senin, Senin lagi, Selasa, Rabu kami liburan di NF, hari Selasa dan Ahad kami dalam perjalanan. Dua-duanya menarik. Siapa yang mau jadi orang merugi, sudah mengeluarkan kocek tak sedikit, tenaga, waktu… lantas tidak bisa menikmatinya… tentu tidak. Kami sangat menikmati, ketika kami pulang ke kampung kelahiran suami, bertemu Mbok Biyung (sebutan untuk Ibu) dan Kakung (sebutan untuk Ayah), yang sekarang kami panggil dengan Mbah Biyung dan Mbah Kakung, untuk pembiasaan panggilan buat anak kami. Bertemu saudara-saudara dari sebuah kampong di Sragen, bertemu saudara-saudara dari sebuah kampong di Ngawi.

Komentar

Postingan Populer