Pendidikan Maju Terus…


Meski kedengarannya, cara hidup masyarakat di kampong abi yang sederhana dan tradisional, namun jangan salah sangka kalau bicara tentang pendidikan. Mereka tidak mau ketinggalan. Meski sehari-hari para orang tua lelah mencari nafkah, bukan berarti mereka berharap, lulus dari sekolah dasar anak-anak mereka harus putus sekolah dan membantu mereka bekerja. Sebaliknya, mereka menginginkan anak-anak mereka sekolah sampai setinggi-tingginya, agar kelak menjadi manusia yang banyak manfaat. Dari delapan bersaudara, beberapa kakak-kakak abi sangat perhatian terhadap masalah pendidikan. Salah satu dari mereka termasuk aktivis dunia pendidikan. Meski pekerjaan beliau bukanlah sebagai guru, tetapi kepedulian beliau terhadap kualitas pendidikan anak-anak bisa diacungi jempol. Selain itu, beliau juga terlibat langsung dalam pembentukan instansi pendidikan di kampong. Beliau bukan guru, apalagi pakar pendidikan, bahkan sarjana juga bukan, tetapi beliau memberikan pengaruh yang besar pada perkembangan pendidikan di sana, bahkan beliau mengetahui seperti apa kurikulum pendidikan yang ideal. Lantaran kepedulian beliau, membuat beliau sanggup dengan cepat belajar secara otodidak, melalui buku, atau nara sumber, tentang dunia pendidikan.
Kami yang masih muda, yang juga terjun dalam dunia pendidikan, sering sekali berguru dengan beliau. Mendengar cerita-cerita beliau yang memotivasi, dalam kesempatan pergi-pergi dengan beliau. Sempat terpikir jika saja kami bisa menghubungkan komunikasi antara beliau dengan para pimpinan di NF ini… atau bahkan dengan para guru di sini… Mungkin militansi pendidikan di NF akan lebih kuat lagi. Hanya saja kami belum menemukan jalannya.

Komentar

Postingan Populer