Training Keluarga AsMaRa Bag 3

Training kedua tentang keluarga ummi ikuti bersama abi, di Serang. Sayangnya, dalam training “Wonderful Family” ini yang seharusnya diisi langsung oleh penulis yang juga aktivis keluarga dan dakwah, Ust Cahyadi Takariawan dan istri, digantikan oleh asisten beliau. Sepertinya memang belum waktunya bagi kami dipertemukan dengan beliau, seorang inspirator dalam bidang keluarga dan dakwah. Walaupun demikian, kami tetap mencoba menggali makna dan mengambil manfaat dari apa yang kami dapatkan pada hari itu.
Training ketiga yang ummi ikuti bersama abi juga, dengan kostum batik ungu, diisi oleh Ust. Sudarman, seorang murabbi kami, yang telah menjalani universitas kehidupan bernama keluarga, selama kurang lebih 15 tahun. Berbeda dengan training-training sebelumnya yang terkesan text book, pembahasan yang ust Sudarman sampaikan tentang keluarga, mengalir dengan santai namun menginspirasi, sebagai isyarat pada kami bagaimana beliau memaknai pembelajaran di universitas kehidupan bernama keluarga yang disesuaikan dengan pemahaman yang baik akan keilmuan beliau.
Salah satu hal yang sangat menginspirasi kami hari itu, diantaranya adalah: Bahwa pada umumnya lelaki yang shalih, istrinya baik, wanita yang yang shalihah, suaminya baik. Jika perlu, adakan survey tentang hal tesebut. Akan tetapi kemudian, Allah swt bisa saja menguji hambaNya dengan melalui hal tersebut, sehingga menjadi pengecualian terhadap kaidah umum. Dalam Al Qur’an sudah digambarkan secara detail tentang keadaan umat terdahulu yang mengalami pengecualian tersebut, seperti yang terjadi pada Nabi Nuh as, Nabi Luth as. Beliau seorang nabi yang shalih, namun, ternyata keshalihan beliau tidak diikuti oleh istri dan anak-anaknya. Atau ada pula istri yang shalih memiliki suami yang tidak shalih, seperti yang terjadi pada Asiyah istri Fir’aun. Hal tersebut adalah pengecualian dari kaidah umum. Dan ketika kita menemukan pengecualian tersebut, kita perlu menyikapinya dengan baik. Insya Allah di balik hal tersebut ada solusi. Dan pada ujung-ujungnya, orang-orang yang shalih pasti akan memperoleh kesuksesan.
Sehingga sampailah ummi pada kesimpulan, bahwa training keluarga tidak cukup sekali, dua kali, tapi perlu dijadikan program edukasi rutin, untuk terciptanya satuan unit terkecil masyarakat bernama keluarga yang harmonis dan kokoh. Lebih jauh dari itu, training keluarga adalah proses pembelajaran seumur hidup bersama pasangan dan anggota keluarga. Keluarga adalah universitas kehidupan, yang akan melatih dan menguji

Komentar

Postingan Populer