Menjadi Tidak Penting

Sekarang menjadi tidak terlalu penting, ketika masih ada sorot mata atau suara-suara yang kurang bersahabat, lewat di hadapan. Tak lagi menjadi beban pikiranku.

Sekarang menjadi tidak terlalu penting, ketika masih ada kicauan-kicauan kurang bersahabat denganku. Tak lagi menyurutkan langkahku.

Bukan aku sudah tidak sensitif lagi

Namun itu semua menjadi tidak terlalu penting lantaran begitu banyaknya hal-hal penting dan mimpi-mimpi yang ingin kuraih.

Mimpi-mimpi tentang kembalinya kejayaan dien ini

Bukankah sekaliber para Nabi&Rasul, yang menyampaikan kebenaran dan membawakan mukjizat yg nyata pun, tak lepas dari penolakan demi penolakan kaumnya?

Bahkan masih banyak hal yang seharusnya kusyukuri. Bukan kukeluhkan. Bahkan bukankah mengeluh hanyalah pertanda kelemahan iman?

Komentar

Postingan Populer